JAKARTA – Meskipun tahun ini badai matahari yang terjadi masih kelas ringan, tapi diperkirakan badai matahari bisa mencapai puncaknya pada 2013 mendatang. Aktivitas magnetik matahari ini bersifat periodik, yang biasanya bersiklus sekira 11 tahunan.
“Ketika mencapai puncaknya nanti pada pertengahan 2013, frekuensi badai matahari yang terjadi meningkat, tapi belum tentu kekuatan dari badai tersebut semakin kuat,” jelas Thomas Jalalludin, peneliti Lapan, saat dihubungi okezone, Jumat (30/12/2011).
Walaupun begitu, Thomas tidak menutup kemungkinan bisa saja badai matahari akan mencapai puncaknya sebelum atau setelah 2013.
Thomas juga menjelaskan bahwa badai matahari itu terdiri dari beberapa kelas, yaitu kuat, medium dan rendah. Bahkan beberapa waktu yg lalu pada 25 dan 26 Desember juga telah terjadi badai matahari, yang merupakan kelas medium, akan tetapi tidak terlalu berdampak ke bumi.
Namun untuk beberapa hari ke depan, Thomas belum memastikan tentang kejadian badai matahari ini, “Sedangkan untuk beberapa hari ke depan ini belum ada perkiraan, tapi akan terus dipantau.”
Peneliti Lapan ini juga menjelaskan tentang dampak dari badai matahari yang ekstrem jika mengarah ke bumi, seperti sistem teknologi yang ada di antariksa, yaitu satelit dan pesawat antariksa menjadi lebih rentan rusak.
“Bisa berpotensi merusak instrument dari satelit sehingga opersionalnya terganggu dan bisa saja tidak berfungi,” tandas Thomas.
Thomas juga menjelaskan bahwa badai matahari itu terdiri dari beberapa kelas, yaitu kuat, medium dan rendah. Bahkan beberapa waktu yg lalu pada 25 dan 26 Desember juga telah terjadi badai matahari, yang merupakan kelas medium, akan tetapi tidak terlalu berdampak ke bumi.
Namun untuk beberapa hari ke depan, Thomas belum memastikan tentang kejadian badai matahari ini, “Sedangkan untuk beberapa hari ke depan ini belum ada perkiraan, tapi akan terus dipantau.”
Peneliti Lapan ini juga menjelaskan tentang dampak dari badai matahari yang ekstrem jika mengarah ke bumi, seperti sistem teknologi yang ada di antariksa, yaitu satelit dan pesawat antariksa menjadi lebih rentan rusak.
“Bisa berpotensi merusak instrument dari satelit sehingga opersionalnya terganggu dan bisa saja tidak berfungi,” tandas Thomas.
Semoga bermanfaat.
Sumber : okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar