BANGKOK - Rasa baru santapan daging gajah mulai marak di Thailand. Sayangnya, santapan yang terbuat dari seluruh bagian tubuh gajah (mulai dari belalai sampai organ seks), bisa menjadi ancaman untuk kelestarian spesies tersebut.
"Pemburu mengambil belalai dan organ sex gajah untuk dikonsumsi manusia," terang Damrong Phidet, Director-General of Tahiland Wildlife Agency.
Menurutnya, beberapa bagian daging tertentu bahkan dikonsumsi mentah-mentah. "Seperti sashimi gajah," tandasnya.
Diwartakan Associated Press, Jumat (27/1/2012), mereka baru menyadari praktek tersebut setelah menemukan dua ekor gajah yagn dibantai di taman nasional, sebelah barat Tahiland. Bisasanya para pemburu hanya mengincar gading gajah, yang umum ditemukan pada gajah jantan Asia, dan di pasar gelap berharaga ribuan dollar. Namun terbukanya pasar untuk daging gajah berkemungkinan memicu lebih banyak pembunuhan populasi gajah.
Mengkonsumsi daging gajah bukanlah sesuatu yang umum dilakukan di Thailand, namun beberapa kebudayaan di Asia percaya bahwa mengkonsumsi organ reproduksi hewan bisa meningkatkan daya seksual seseorang. Namun, perburuan gajah sebenarnya merupakan perbuatan yang dilarang. Perdagangan maupun memiliki bagian dari hewaan yang diburu secara ilegal juga dilarang.
"Situasi tersebut telah sampai pada titik kritis. Semakin lama kita membiarkan praktek kejam ini, semakin cepat hewan tersebut punah," kata Damrong.
Soraida Salwala, pendiri Friends of Asian Elephant Foundation, mengatakan sepasang gading yang sudah tumbuh sepenuhnya dapat dijual satu sampai dua juta Baht (sekira USD31.600 sampai USD63.300), sedangkan harga penis gajah diperkirakan lebih dari 30.000 Baht (USD 950).
"Cuma segelintir orang yang suka makan daging gajah, tapi begitu ada permintaan, para pemburu akan merasa sulit menolak sejumlah besar uang," dia memperingatkan.
"Pemburu mengambil belalai dan organ sex gajah untuk dikonsumsi manusia," terang Damrong Phidet, Director-General of Tahiland Wildlife Agency.
Menurutnya, beberapa bagian daging tertentu bahkan dikonsumsi mentah-mentah. "Seperti sashimi gajah," tandasnya.
Diwartakan Associated Press, Jumat (27/1/2012), mereka baru menyadari praktek tersebut setelah menemukan dua ekor gajah yagn dibantai di taman nasional, sebelah barat Tahiland. Bisasanya para pemburu hanya mengincar gading gajah, yang umum ditemukan pada gajah jantan Asia, dan di pasar gelap berharaga ribuan dollar. Namun terbukanya pasar untuk daging gajah berkemungkinan memicu lebih banyak pembunuhan populasi gajah.
Mengkonsumsi daging gajah bukanlah sesuatu yang umum dilakukan di Thailand, namun beberapa kebudayaan di Asia percaya bahwa mengkonsumsi organ reproduksi hewan bisa meningkatkan daya seksual seseorang. Namun, perburuan gajah sebenarnya merupakan perbuatan yang dilarang. Perdagangan maupun memiliki bagian dari hewaan yang diburu secara ilegal juga dilarang.
"Situasi tersebut telah sampai pada titik kritis. Semakin lama kita membiarkan praktek kejam ini, semakin cepat hewan tersebut punah," kata Damrong.
Soraida Salwala, pendiri Friends of Asian Elephant Foundation, mengatakan sepasang gading yang sudah tumbuh sepenuhnya dapat dijual satu sampai dua juta Baht (sekira USD31.600 sampai USD63.300), sedangkan harga penis gajah diperkirakan lebih dari 30.000 Baht (USD 950).
"Cuma segelintir orang yang suka makan daging gajah, tapi begitu ada permintaan, para pemburu akan merasa sulit menolak sejumlah besar uang," dia memperingatkan.
Semoga bermanfaat :-)
0 komentar:
Posting Komentar